Gotong royong merupakan salah satu
elemen nasional dari “budaya Indonesia”. Gotong royong merupakan implementasi
dari lima pilar dasar ideologi Indonesia, yaitu Pancasila yang diambil dari
nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia itu sendiri. Gotong
royong memiliki pengertian bahwa setiap individu dalam kondisi seperti apapun
harus ada kemauan untuk ikut berpartisipasi aktif dalam memberi nilai tambah
atau positif kepada setiap obyek, permasalahan atau kebutuhan orang banyak
disekeliling hidupnya. Partisipasi aktif tersebut bisa berupa bantuan yang
berwujud materi, keuangan, tenaga fisik, mental spiritual, ketrampilan atau skill,
sumbangan pikiran atau nasihat yang konstruktif, sampai hanya berdoa kepada
Tuhan.
Budaya gotong royong
adalah cerminan perilaku dan ciri khas bangsa Indonesia sejak zaman dahulu.
Penerapan gotong royong mengalami pasang surut penggunaannya mengikuti arus dan
gelombang masyarakat penggunanya. Bung Karno sendiri pernah menggunakannya
sebagai nama DPR Gotong Royong. Budaya gotong royong ini sudah ada dari dulu di
Indonesia.
Dalam sistem nilai-budaya orang
Indonesia nilai itu mengandung empat konsep yaitu :
1. Manusia itu tidak hidup sendiri di dunia ini namun
dikelilingi oleh masyarakat dan alam semesta. Buktinya apabila manusia itu akan
mati apabila tidak ada orang lain, contohnya untuk hidup manusia butuh ayah dan
ibu dari ia kecil sampai ia dewasa.
2. Segala aspek kehidupan manusia pada hakikatnya
tergantung pada sesamanya. Buktinya untuk makan saja manusia membutuhkan orang
lain.
3. Manusia selalu berusaha memelihara hubungan baik antar
sesamanya, terdorong oleh jiwa sama-rata sama-rasa. Contohnya manusia akan
merasa aman disuatu kampong apabila terjalin hubungan baik dengan masyarakat
sekitarnya karena secara tidak langsung masyarakat menjadi security.
4. Selalu berusaha bersifat konform, berbuat sama dan
bersama dengan sesamanya dalam komunitas, terdorong oleh jiwa sama-tinggi
sama-rendah.
Sikap gotong royong yang menjadi budaya khas bangsa Indonesia ini menuai
banyak respon dari masyarakat. Pertama mengenai sifat ketergantungan dengan
sesama sehingga seseorang jadi malas dan bergantung pada orang lain, kedua
nilai ini merambat hingga dalam perbuatan-perbuatan kecil sehari-hari dan nilai
ini merupakan latar belakang dari terbentuknya sopan santun dan rasa untuk
berbagi. Ada orang yang beranggapan bahwa gotong royong mencegah manusia untuk
maju secara ekonomi karena sifat ketergantungan terhadap orang lain. Konsep
sama-tinggi dan sama-rendah juga mencegah bakat dan keistimewaan dari individu
untuk berkembang dalam masyarakat.
Orang barat memandang gotong royong di Indonesia itu eksploitasi kerja
murah/gratis atau kerja rodi/paksa karena mereka tidak melihat 4 (empat)
komponen konsep gotong royong. Apabila gotong royong diarahkan pada konsep
gotong royong maka budaya gotong royong akan bersifat positif. Gotong royong
menghambat pembangunan karena tidak relevan dan adanya eksploitasi kerja murah,
tenaga kerja rodi.
EmoticonEmoticon